-->

Kamis, 30 Agustus 2012

Irisan kerucut #7


Elips

Definisi
Elips adalah tempat kedudukan titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap.
Dua titik tertentu itu masing-masing disebut titik fokus (F).


Misalkan kedua titik fokus itu F1 dan F2 dengan jarak F1F2 = 2c, c > 0.
Jika titik P terletak pada elips maka PF1 + PF2 = 2a dengan a > 0 dan 2a > 2c.

O disebut titik pusat elips. A1, A2, B1, B2 disebut titik-titik puncak elips. Garis g disebut sumbu utamaGaris h disebut sumbu sekawanRuas garis A1A2 disebut sumbu panjang (sumbu mayor). Ruas garis B1B2 disebut sumbu pendek (sumbu minor).

Keterangan:
(1)   Garis yang melalui F1 dan F2 disebut sumbu utama (transversal axis). Sumbu utama memotong elips pada dua titik puncak A1 dan A2. Ruas garis A1A2 disebut sumbu panjang (major axis). Panjang sumbu mayor = 2a.
(2)   Garis yang memotong tegak lurus ruas garis F1F2 pada titik tengahnya disebut sumbu sekawan (conjugate axis). Sumbu sekawan memotong elips pada dua titik puncak B1 dan B2. Ruas garis B1B2 disebut sumbu pendek (minor axis). Panjang sumbu minor = 2b.
(3)   Sumbu mayor dan sumbu minor berpotongan di tengah-tengah elips. Titik potongnya itu disebut titik pusat elips. Titik pusat elips merupakan titik tengah ruas garis F1F2.
(4)   Karena memiliki dua titik fokus maka elips memiliki dua latus rectum. Panjang latus rectum =$latex \frac{2b^2}{a}$.
(5)   Hubungan antara nilai a, b, dan c.
Perhatikan gambar elips di atas!
Misalkan titik P terletak pada elips dan jarak kedua fokus F1F2 = 2c, maka:
PF1 + PF2 = 2a
OF1 = OF2 = c
B1F1 = B1F2 = B2F1 = B2F2 = a
OB1 = OB2 = b
Dari segitiga B2F1O siku-siku di O diperoleh a2 = b2 + c2.
(6)   Eksentrisitas$latex e=\frac{c}{a}$dengan$latex 0<\frac{c}{a}<1$.


Melukis elips (manual)
1)    Buatlah lingkaran-lingkaran berpusat di F1 dan berjari-jari ri, dengan a – c ≤ ri ≤ a + c (nilai a dipilih sembarang).
2)    Buatlah lingkaran-lingkaran berpusat di F2 dan berjari-jari rj, dengan rj = 2a – ri.
3)    Tentukan titik potong dari tiap pasang lingkaran pada 1) dan 2).
4)    Hubungkan titik-titik potong tersebut.

Contoh:
Misalkan F1F2 = 2c = 8 dan 2a = 10 maka c = 4, a = 5, a – c =1, dan a + c = 9.
ri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
rj
9
8
7
6
5
4
3
2
1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...