Bilangan
Prima
Definisi
Suatu
bilangan p disebut bilangan prima jika p ≠ 0, p ≠ ±1, dan p tidak mempunyai pembagi-pembagi selain ±1 dan ± p.
|
Meskipun demikian cukuplah kajian dibatasi pada
bilangan bulat positif, sehingga didefinisikan sebagai berikut.
Bilangan
prima tersebut adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, …
Suatu
bilangan asli (bulat positif) p disebut bilangan prima jika p ≠ 1 dan p tidak mempunyai pembagi-pembagi selain 1 dan p sendiri.
|
Teorema
Euler
Ada
tak hingga banyak bilangan prima.
|
Bukti:
Andaikan banyak bilangan prima terhingga, misalkan n
buah, sebutlah p1, p2, p3, …, pn
dengan p1 < p2 < p3 < … < pn.
Bentuklah bilangan S = p1 . p2 . p3 . … . pn + 1.
Jelas bahwa pi < S untuk setiap i = 1, 2, 3, …, n, juga pi tidak membagi S karena ada sisa 1.
Dengan demikian yang bisa membagi S adalah 1 dan S itu sendiri.
Jadi S adalah suatu bilangan
prima yang lain dari p1, p2, p3, …, pn.
Hal ini bertentangan dengan pengandaian di atas.
Kesimpulan: Ada tak hingga banyak bilangan prima.
DALIL
DASAR ILMU HITUNG
Setiap
bilangan asli a, a ≠ 1, a ≠ p dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari
beberapa bilangan prima secara tunggal, kecuali urutan faktor-faktornya yang
dapat berbeda.
|
Contoh:
Untuk bilangan 16 dan 24 diperoleh:
16 = 2 . 2 . 2
. 2 = 24 = 23 . 2
24 = 2 . 2 . 2 . 3 = 23
. 3
Faktor-faktor tersebut diurutkan menurut besarnya
secara tunggal, juga mengandung beberapa faktor yang sama.
Dari faktorisasi kedua bilangan tersebut dapat
ditentukan PPB dan KPK dari keduanya.
(16, 24) = 23 = 8
[16, 24] = 24 . 3 = 48
Perluasan
(Bentuk Umum) Dalil Dasar Ilmu Hitung
Jika a bilangan asli, a ≠ 1, a ≠ p maka $latex {p_{1}}^{\alpha _{1}}.\ {p_{2}}^{\alpha _{2}}.\ {p_{3}}^{\alpha _{3}}.\ ...\ .\ {p_{n}}^{\alpha _{n}}$ dengan p1 < p2 < p3 < … < pn. |
Teorema
1
Jika p bilangan prima dan p\ab, maka p\a atau p\b. |
Bukti:
Jika p\a maka pembuktian selesai.
Andaikan p tidak membagi a, sehingga (a, p) = 1, maka $ s0, t0 demikian sehingga:
1 = s0a + t0p kalikan dengan b
b = s0ab + t0bp
Diketahui p\ab tetapi juga p\t0bp maka p\s0ab + t0bp.
\ p\b.
Keterangan:
Dua bilangan asli a dan b disebut koprima jika dan hanya
jika (a, b) = 1.
Berikut ini beberapa contoh pasangan bilangan yang
saling koprima.
3 dan 8,
3 dan 5,
8 dan 9,
dan seterusnya.
Teorema
2
Jika
(a, c) = 1 dan c\ab, maka c\b.
|
Bukti:
Karena (a, c) = 1, maka $ s0, t0 demikian sehingga:
1 = s0a + t0c kalikan dengan b
b = s0ab + t0bc
Diketahui c\ab tetapi juga c\t0bc maka c\s0ab + t0bc.
\ c\b.
Teorema
3
Jika
(a, c) = 1, a\m, dan c\m, maka ac\m.
|
Bukti:
Karena (a, c) = 1, maka $ s0, t0 demikian sehingga:
1 = s0a + t0c kalikan dengan m
m = s0am + t0cm ………………………..
(*)
Selain itu diperoleh pula:
a\m ® m = ka
c\m ® m = lc
sehingga dari (*) diperoleh m = s0a(lc) + t0c(ka) sehingga ac\( s0alc + t0cka).
\ ac\m.
______________________________________________________________________________________________________
Kuliah 5 Teori bilangan oleh Drs. Bachtiar Sjarif, Institut Teknologi Bandung, 10 Desember 1988
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar