-->

Minggu, 02 September 2012

Irisan kerucut #11


Hiperbola

Definisi
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap.
Dua titik tertentu itu masing-masing disebut titik fokus (F).


Misalkan kedua titik fokus itu F1 dan F2 dengan jarak F1F2 = 2c, c > 0.
Jika titik P terletak pada elips maka PF1 – PF2 = 2a dengan a > 0 dan 2a < 2c.

Keterangan:
(1)   Garis yang melalui F1 dan F2 disebut sumbu utama (transversal axis). Sumbu utama memotong hiperbola pada dua titik puncak A1 dan A2. Ruas garis A1A2 disebut sumbu panjang (major axis). Panjang sumbu mayor = 2a.
(2)   Garis yang memotong tegak lurus ruas garis F1F2 pada titik tengahnya disebut sumbu sekawan (conjugate axis). 
Jika titik B1(0, –b) dan titik B2(0, b) maka ruas garis B1B2 disebut sumbu pendek (minor axis). Panjang sumbu minor B1B2 = 2b.
Sumbu sekawan (s) tidak memotong hiperbola sehingga disebut sumbu khayal.
(3)   Sumbu utama dan sumbu sekawan berpotongan di tengah-tengah kedua sumbu itu. Titik potongnya itu disebut titik pusat hiperbola. Titik pusat hiperbola merupakan titik tengah dari ruas garis F1F2 dan ruas garis A1A2.
(4)   Hiperbola memiliki dua latus rectum. Panjang latus rectum hiperbola =$\frac{2b^2}{a}$.
(5)   Hubungan antara nilai a, b, dan c adalah c2 = a2 + b2.
(6)   Eksentrisitas$latex e=\frac{c}{a}$ dengan $latex \frac{c}{a}>1$.
(7)   Asimtot
Asimtot adalah garis yang didekati oleh suatu kurva, dalam hal ini adalah kurva hiperbola. Asimtot (antara lain) berfungsi sebagai garis bantu (pembatas) ketika kura hiperbola digambarkan (secara manual).
Hiperbola memiliki dua asimtot. Jika kedua asimtot hiperbola saling tegak lurus maka hiperbola itu disebut hiperbola ortogonal. Suatu hiperbola disebut hiperbola ortogonal jika dan hanya jika a2 = b2.


Melukis hiperbola (manual)

1)    Buatlah lingkaran-lingkaran berpusat di F1 dan berjari-jari ri, dengan ri ³ a – c.
2)    Buatlah lingkaran-lingkaran berpusat di F2 dan berjari-jari rj, dengan rj = 2a + ri.
3)    Tentukan titik potong dari tiap pasang lingkaran pada 1) dan 2).
4)    Hubungkan titik-titik potong tersebut.

Contoh:
Misalkan F1F2 = 2c = 10 dan 2a = 8 maka c = 5, a = 4, c – a =1, sehingga ri ³ 1 dan rj = 8 + ri.

ri
1
2
3
4
5
rj
9
10
11
12
13



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...